Selasa, 17 Maret 2009

Mutu Tenaga Pengajar Rendah

BOYOLALI (Joglosemar): Permasalahan pokok dari lembaga pendidikan dan keagamaan adalah rendahnya mutu tenaga pengajar, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, lemahnya manajemen, serta keterbatasan dana operasional dan dana pengembangan.

Hal itu diungkapkan Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni dalam pidato tertulis yang dibacakan Bupati Boyolali, Sri Moeljanto di depan peserta upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) di Stadion Pandan Arang, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut dijelaskan Menag, pemerintah telah berupaya untuk terus meningkatkan anggaran pendidikan di Departemen Agama dari tahun ke tahun.
”Sebagai wujud gambaran anggaran pendidikan Departemen Agama di luar gaji pendidik dan tenaga kependidikan pada tahun 2005 mencapai Rp 3.284.974.469.000 dan pada tahun 2009 direncanakan meningkat tajam menjadi Rp 14.888.897.005.000.”
Kendati demikian jumlah tersebut masih dinilai jauh dari jumlah ideal yang diharapkan. Dengan jumlah anggaran yang terbatas, lanjut dia, semua jajaran di lingkungan Depag harus mampu menyusun prioritas program dan kegiatan yang secara siginifikan mampu memberi sumbangan bagi peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan.
Anggaran yang terbatas, kata dia, justru menjadi tantangan agar lingkungan Depag lebih cerdas dan inovatif untuk menentukan program dan kegiatan yang tepat sasaran.
”Sudah barang tentu, kita akan menghadapi banyak dilema di lapangan seperti apakah alokasi anggaran lebih berbasis pada pemerataan atau peningkatan kualitas pendidikan,” terang dia.
Pilihan pertama, sambung dia, mengandung risiko terhadap lambatnya peningkatan kualitas pendidikan yang menjadi masalah utama pendidikan agama dan keagamaan.
Sedangkan pilihan kedua memerlukan kemampuan untuk meningkatkan skala prioritas dengan sejumlah kriteria yang jelas. ”Pilihan ini juga harus dapat memberikan inspirasi dan motivasi agar penyelenggara pendidikan dapat lebih mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar,” tandasnya. (mas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar